Satu hal yang penting diketahui adalah bahwa kulit di area mata
memiliki lapisan yang sangat tipis dibanding dengan kulit pada area
lain di wajah, namun memiliki struktur yang lebih kompleks. Hal inilah
yang membuat kulit di area mata menjadi lebih mudah membengkak (eye’s
bag).
Tipisnya lapisan kulit di area ini membuat pembuluh darah
yang ada di bawah kulit menjadi lebih mudah terlihat. Sehingga ketika
ada ‘faktor X’ seperti kurang tidur, merokok, menderita penyakit
tertentu, juga masalah genetik muncul, maka pembuluh darah yang melebar
menjadi terlihat pada permukaan kulit. Menghasilkan lapisan kulit yang
warnanya lebih gelap di sekitar –terutama di bawah– mata. Selain itu,
tipisnya lapisan kulit di area mata menjadikan struktur kulit yang
kekurangan kolagen jadi lebih mudah terlihat. Akibatnya, kerutan halus
–terutama di sudut luar mata yang populer disebut crow’s feel atau jejak
kaki burung gagak– mudah muncul.
Untuk mengatasinya sebenarnya
mudah saja. Gunakan krim mata sejak dini. Pilih krim mata yang kaya akan
pelembap untuk mempertahankan kekenyalan dan kelembapan kulit, juga
mengandung antioksidan. Membersihkan kulit di area mata dengan pembersih
formulasi khusus yang ringan --namun efektif mengangkat sisa kosmetik--
dan memakai masker mata juga bisa membantu meningkatkan kondisi kulit
seputar mata. Biasakan juga untuk melakukan pemijatan khusus area mata
(facial & eye acupressure) untuk membantu merangsang sirkulasi
darah di daerah tersebut, untuk meningkatkan kerja jaringan limpa
sehingga terhindar dari masalah kantong mata dan lingkaran hitam.